Tbo.global - Halo! Jadi, Sahabat Teone mungkin udah sering denger tentang Diabetamil Sweetener, produk pemanis yang katanya cocok buat penderita diabetes. Tapi, pertanyaannya, apakah produk ini bisa Sahabat Teone manfaatin buat nurunin lemak dan berat badan juga? Apalagi buat Sahabat Teone yang peduli sama penampilan dan kesehatan. Nah, TBO Global bakal bahas tuntas soal ini. Let’s go!

Apa Itu Diabetamil Sweetener?

Diabetamil Sweetener adalah pemanis buatan yang dirancang khusus untuk penderita diabetes. Produk ini nggak mengandung gula dan punya rasa yang mirip banget sama gula biasa. Jadi, Sahabat Teone bisa pake buat minuman kayak teh, kopi, atau jus, bahkan buat masak dan baking tanpa khawatir naikin kadar gula darah. Berikut ini adalah beberapa komposisi dari Diabetamil:

Pemanis Alami Sorbitol: Biasa dipake sebagai pengganti gula karena rendah kalori.
Sukralosa (10,8 mg/saji): Pemanis buatan yang manisnya sampai 600 kali lipat dibanding gula, tapi rendah kalori.
Asesulfam-K (10 mg/saji): Juga pemanis buatan yang sering dipasangin sama sukralosa buat nambah rasa manis.

Produk ini aman dikonsumsi selama dalam batas wajar, karena ada Angka Asupan Harian (ADI) yang ditentuin buat setiap pemanisnya. Contohnya, ADI sukralosa adalah 15 mg/kg berat badan per hari .

Apakah Diabetamil Bisa Bantu Turunin Berat Badan?

Nah, ini dia pertanyaan besarnya! Sebenarnya, Diabetamil bukan produk yang khusus dirancang buat diet atau nurunin berat badan. Tujuan utamanya adalah sebagai pemanis alternatif buat penderita diabetes biar bisa nikmati rasa manis tanpa khawatir gula darah naik .

Tapi, karena Diabetamil rendah kalori dan nggak mengandung gula, produk ini bisa jadi bagian dari strategi diet Sahabat Teone. Dengan mengganti gula biasa dengan pemanis rendah kalori seperti Diabetamil, asupan kalori Sahabat Teone bisa berkurang, yang pada akhirnya bisa bantu turunin berat badan secara nggak langsung.

Baca Juga : Apakah Teh Hijau Aman Untuk Diet, Ini Rekomendasi Merek Terbaiknya

Tabel Perbandingan Diabetamil Dengan Gula Biasa

Berikut ini adalah tabel perbandingan Diabetamil dengan gula biasa:

Komponen	Diabetamil Sweetener	Gula Biasa
Kalori	Rendah	Tinggi (4 kkal/g)
Efek pada Gula Darah	Tidak meningkatkan gula darah secara signifikan	Meningkatkan gula darah dengan cepat
Komposisi	Sorbitol, Sukralosa, Asesulfam-K	Sukrosa (gula pasir)
ADI (Asupan Harian yang Disarankan)	Ada batasan berdasarkan berat badan (contoh: Sukralosa 15 mg/kg)	Tidak ada batasan khusus, tetapi disarankan tidak berlebihan
Kegunaan	Untuk penderita diabetes atau yang ingin mengurangi gula	Umum untuk semua orang

Tapi, hati-hati! Mengandalkan pemanis buatan aja nggak cukup buat nurunin berat badan. Sahabat Teone tetap perlu perhatikan pola makan secara keseluruhan dan olahraga teratur.

Hati-Hati Dengan Penurunan Berat Badan Drastis

Ngomong-ngomong soal berat badan, Sahabat Teone harus waspada sama penurunan berat badan yang drastis dan nggak direncanain. Penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat awal dalam waktu 6-12 bulan tanpa diet atau usaha khusus bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan serius .

Beberapa penyebab berat badan turun drastis:

Gangguan hormon kayak hipertiroidisme atau diabetes.
Penyakit kronis kayak gagal jantung, ginjal, atau hati.
Masalah pencernaan kayak celiac atau radang usus.
Infeksi kayak TBC atau HIV/AIDS.
Kanker kayak leukemia atau limfoma .

Jadi, apabila Sahabat Teone mengalami penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas, sebaiknya konsultasi ke dokter ya! Jangan dianggep sepele.

Diabetes Dan Penurunan Berat Badan

Nah, buat Sahabat Teone yang mungkin belum tahu, diabetes bisa bikin berat badan turun drastis. Kok bisa? Jadi, pada diabetes, tubuh nggak bisa pake insulin dengan bener (tipe 2) atau nggak produksi insulin cukup (tipe 1). Akibatnya, gula nggak bisa masuk ke sel buat diubah jadi energi.

Tubuh yang kelaparan energi akhirnya membakar lemak dan otot buat dapetin energi. Ini yang bikin penderita diabetes bisa jadi kurus tanpa direncanain .

Gejala Diabetes Lainnya Yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah gejala diabetes lainnya yang perlu diwaspadai, selain penurunan berat badan drastis:

Sering Haus & Pipis

Ini gejala yang paling iconic! Kok bisa? Karena kadar gula dalam darah Sahabat Teone kebanyakan, ginjal bakal kerja overtime buat nyaring dan ngeluarin kelebihan gula itu lewat urine. Nah, proses ini narik cairan dari tubuh Sahabat Teone, yang bikin Sahabat Teone jadi sering pipis. Karena cairan keluar terus, otomatis tubuh bakal nandain dehidrasi dan Sahabat Teone bakal merasa haus yang nggak biasa, padahal udah minum banyak.

Gampang Banget Lelah & Lemah

Ini bukan sekadar capek biasa. Ini rasa lelah yang ekstrem dan terus-menerus. Penyebabnya? Gula yang mestinya jadi sumber energi buat sel-sel tubuh Sahabat Teone malah numpuk di darah dan nggak bisa masuk ke sel karena kurang insulin atau resistensi insulin. Akibatnya, sel-sel Sahabat Teone kelaparan dan tubuh Sahabat Teone kehabisan energi. Jadi, mau tidur berapa jam pun rasanya tetap aja lemes.

Luka Yang Sulit Banget Sembuh & Gampang Kena Infeksi

Kalau Sahabat Teone luka, entah itu tergores atau lecet, dan lukanya lama banget sembuhnya atau malah gampang banget infeksi (kemerahan, bengkak, bernanah), itu bisa jadi tanda. Kadar gula darah yang tinggi bisa ngerusak pembuluh darah dan nerusin aliran darah yang penting buat penyembuhan luka. Plus, gula yang tinggi juga jadi makanan enak buat bakteri, jadi infeksi lebih gampang terjadi.

Pandangan Kabur Atau Buram

Pernah ngerasa kayak ada yang ngacak-ngacak fokus matanya tiba-tiba? Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa narik cairan dari lensa mata Sahabat Teone, yang bikin lensanya jadi bengkak dan bentuknya berubah. Hal ini ngeganggu kemampuan mata buat fokus, sehingga pandangan jadi blurry atau kayak ada kabut. Tenang, ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik setelah gula darah terkontrol.

Baca Juga : Apakah Susu Diabetasol Bisa Membantu Program Diet, Ini Penjelasannya Secara Rinci

Tips Buat Yang Pengen Diet Sehat

Berikut ini adalah beberapa tips diet sehat ala TBO Global yang realistis dan bisa dijalanin sehari-hari:

Stay Hydrated Dengan Cukup Minum Air Putih

Sering dikira sepele, tapi minum air putih yang cukup bantu banget buat tingkatkan metabolisme dan bikin rasa kenyang lebih lama. Kadang tubuh salah artikan dehidrasi sebagai lapar, jadi sebelum nyemil, coba minum air dulu. Targetkan minum 2-3 liter per hari, dan hindari minuman manis atau soda yang tinggi kalori kosong.

Jangan Skip Meal, Tapi Makan Dengan Porsi Kecil & Sering

Salah kaprah banget kalau diet artinya nahan lapar seharian. Malah bikin metabolisme melambat dan Sahabat Teone jadi kalap saat makan besar. Lebih baik makan 5-6 kali sehari dengan porsi kecil (3 makan utama + 2-3 snack sehat) buat jaga gula darah stabil dan hindari craving berlebihan.

Kombinasi Cardio & Strength Training

Diet tanpa olahraga hasilnya kurang maksimal. Nggak perlu langsung gym berat, mulailah dengan aktivitas yang fun kayak jalan cepat, bersepeda, dance, atau workout di YouTube (30-45 menit, 3-4x seminggu). Kombinasi cardio buat bakar lemak dan strength training (angkat beban, bodyweight exercise) buat bangun otor dan tingkatkan metabolisme.

Prioritaskan Tidur Cukup & Kelola Stress

Tidur dan stres pengaruh besar ke berat badan! Kurang tidur bikin hormon lapar (ghrelin) naik dan hormon kenyang (leptin) turun. Stres juga picu cortisol yang bikin lemak menumpuk di perut. Targetkan tidur 7-9 jam per hari dan kelola stres dengan cara sehat kayak meditasi, nongki dengan teman, atau hobbi.

Baca Juga : Rekomendasi Dokter Gizi Di Surabaya, Ini Pilihanannya

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai apakah Diabetamil bisa membantu diet dan menurunakan lemak dan berat badan secara normal. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Herdito, Andreas Didit, Adi Djoko Guritno, and Ir MSIE. Analisis Pengendalian Persediaan Produk di PT. Nutrifood. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2010.

Putranti, Y. "Analisis Preferensi dan Persepsi Konsumen Susu Khusus Diabetes."

Eliza, Eliza, et al. "Lakuto on Blood Glucose Level in Type 2 Diabetes Mellitus." Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) 4.1 (2022): 116-127.

Apakah Diabetamil Bisa Membantu Diet Dan Menurunakan Lemak Dan Berat Badan, Secara Normal

Artikel Lain