Dalam hiruk pikuk gaya hidup modern, seringkali kita dihadapkan pada pilihan yang praktis namun kurang bijak dalam hal makanan. Gorengan, dengan teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih, seolah menjadi primadona lo di berbagai kesempatan. Namun, apakah saudara itu tahu bahwa di balik kelezatannya, metode memasak ini menyimpan potensi risiko kesehatan yang lebih tinggi lo dibandingkan dengan merebus? Mari kita telaah lebih lanjut mengapa makanan yang direbus itu dianggap lebih sehat, dan bagaimana organ tubuh kita bekerja keras mengolah minyak dari makanan yang digoreng.

Kenapa Makanan Yang Direbus Lebih Sehat Dibandingkan Makanan Yang Digoreng?

Makanan yang direbus itu lebih sehat lo dibandingkan dengan makanan yang digoreng karena beberapa alasan utama yang berkaitan dengan kandungan lemak, nutrisi, dan beban kerja organ tubuh:

Kandungan Lemaknya Lebih Rendah

Alasan yang pertama yaitu karena kandungan lemaknya itu lebih rendah ya. Jadi proses merebus itu tidak memerlukan tambahan minyak atau lemak lo. Makanan dimasak dalam air mendidih, sehingga kandungan lemak alaminya itu tetap terjaga tanpa adanya penambahan dari luar. Sebaliknya, menggoreng itu melibatkan perendaman makanan dalam minyak panas, yang secara signifikan bisa meningkatkan kandungan lemak yang ada di dalam makanan tersebut. Terlebih lagi, minyak yang digunakan untuk menggoreng, terutama jika digunakan berulang kali atau dipanaskan pada suhu yang tinggi, dapat menghasilkan lemak trans lo yang berbahaya bagi kesehatan jantung.

Menghindari Pembentukan Senyawa Berbahaya

Alasan yang kedua yaitu karena menghindari pembentukan senyawa berbahaya ya. Jadi proses menggoreng pada suhu tinggi itu dapat memicu pembentukan senyawa-senyawa yang berpotensi berbahaya lo, seperti akrilamida (terutama pada makanan bertepung yang digoreng) dan produk oksidasi lemak. Senyawa-senyawa ini dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis penyakit. Sedangkan merebus itu tidak menghasilkan senyawa-senyawa berbahaya ini.

Lebih Mudah Dicerna

Alasan yang ketiga yaitu karena lebih mudah dicerna ya. Jadi makanan yang direbus itu umumnya lebih mudah dicerna oleh tubuh lo karena kandungan lemaknya yang rendah. Sistem pencernaan tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memecah lemak dalam jumlah yang besar. Hati dan pankreas, yang berperan penting dalam pencernaan lemak, tidak terbebani seperti saat mencerna makanan yang berminyak. Proses pencernaan yang lebih ringan ini dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan lo.

Kalorinya Lebih Sedikit

Alasan yang keempat yaitu karena kalorinya itu lebih sedikit ya. Jadi karena tidak ada tambahan minyak, maka makanan yang direbus itu cenderung memiliki kandungan kalori yang lebih rendah lo dibandingkan dengan makanan yang digoreng. Ini tentu saja bermanfaat bagi mereka yang sedang menjaga berat badan atau berusaha menurunkan berat badan.

Organ Yang Bekerja Keras Mengolah Minyak

Saat kita mengonsumsi makanan yang berminyak, ada beberapa organ utama lo dalam tubuh yang bekerja keras untuk mengolah lemak tersebut:

Hati

Organ hati ini memainkan peran yang krusial lo dalam metabolisme lemak. Hati itu menghasilkan empedu, cairan yang membantu mengemulsikan atau memecah lemak menjadi butiran-butiran kecil. Proses emulsifikasi ini meningkatkan luas permukaan lemak sehingga enzim pencernaan dapat bekerja lebih efektif. Selain itu, hati juga memproses sebagian asam lemak setelah diserap oleh usus.

Ketika asupan lemak tinggi, maka hati itu harus memproduksi lebih banyak empedu lo untuk membantu proses pencernaan. Kerja ekstra ini bisa menjadi beban bagi hati jika konsumsi lemak, terutama lemak jenuh dan trans, terjadi secara berlebihan dan terus-menerus.

Pankreas

Kelenjar pankreas itu menghasilkan berbagai enzim pencernaan lo, termasuk lipase. Enzim lipase ini adalah enzim utama yang bertanggung jawab untuk memecah molekul lemak (trigliserida) menjadi asam lemak dan gliserol yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh usus halus.

Pankreas itu juga harus bekerja lebih keras lo untuk menghasilkan lebih banyak enzim lipase guna mencerna jumlah lemak yang lebih besar. Kondisi seperti pankreatitis itu dapat mengganggu kemampuan pankreas dalam menghasilkan enzim ini.

Usus Halus

Di usus halus itu terjadi sebagian besar proses pencernaan dan penyerapan lemak lo. Setelah diemulsifikasi oleh empedu dan dipecah oleh lipase, maka asam lemak dan gliserol itu diserap melalui dinding usus halus dan masuk ke dalam aliran darah serta sistem limfatik untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.

Usus halus itu harus bekerja lebih aktif lo untuk menyerap produk pemecahan lemak. Nah konsumsi lemak secara berlebihan itu dapat mempengaruhi motilitas usus dan proses penyerapan nutrisi yang lainnya lo.

Risiko Makanan Yang Digoreng Bagi Kesehatan

Berikut ini adalah beberapa risiko makanan yang digoreng bagi kesehatan:

Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Risiko yang pertama yaitu peningkatan risiko kardiovaskular ya. Jadi gorengan itu seringkali tinggi kandungan lemak jenuh dan lemak trans (terutama jika minyak digunakan berulang kali atau dipanaskan pada suhu sangat tinggi) lo. Lemak-lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan bisa menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Penumpukan kolesterol pada dinding arteri itu dapat menyebabkan aterosklerosis lo, yaitu penyempitan pembuluh darah, yang mana hal tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

Obesitas Dan Masalah Berat Badan

Risiko yang kedua yaitu obesitas dan masalah berat badan ya. Jadi kandungan kalori dan lemak yang tinggi dalam gorengan itu berkontribusi signifikan lo terhadap asupan kalori harian. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, maka konsumsi gorengan secara teratur itu dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan dan obesitas lo. Obesitas itu sendiri merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit kronis yang lainnya.

Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2

Risiko yang ketiga yaitu peningkatan risiko diabetes tipe 2 ya. Jadi asupan lemak yang tinggi, terutama lemak jenuh dan trans itu dapat mengganggu sensitivitas insulin lo, hormon yang mengatur kadar gula darah. Nah resistensi insulin yang berkepanjangan itu dapat meningkatkan risiko perkembangan diabetes tipe 2 lo.

Gangguan Pencernaan

Risiko yang keempat yaitu gangguan pencernaan ya. Jadi makanan yang tinggi lemak itu membutuhkan waktu yang lebih lama lo untuk dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, perut kembung, mual, dan gangguan pencernaan yang lainnya. Dan beban kerja yang berlebihan pada hati dan pankreas dalam memproses lemak itu juga dapat berkontribusi pada masalah pencernaan jangka panjang lo.

Peradangan Kronis

Risiko yang kelima yaitu peradangan kronis ya. Jadi konsumsi lemak trans dan produk oksidasi lemak yang sering terdapat dalam gorengan itu dapat memicu dan memperparah peradangan kronis dalam tubuh lo. Peradangan kronis itu merupakan akar dari berbagai penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai kenapa makanan yang direbus lebih sehat dibandingkan makanan yang digoreng. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Apriadji, Wied Harry. Makan Enak utk Sehat, Bahagia, & Awet Md. Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Astawan, Made. Khasiat Makanan Mentah Raw Food Diet. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Christiana, Metta, Andi Nurcahyo, and Ahmad Muhaimin. "Socialization of Healthy Cooking to Support Business Development Prima Karya Katering in Brumbungan Village Districts Central Semarang." TEMATIK 1.2 (2021).

Kenapa Makanan Yang Di Rebus Lebih Sehat Dibandingkan Di Goreng, Organ Ini Bekerja Keras Olah Minyak

Artikel Lain