Di tengah beragamnya pilihan pemanis yang ada di supermarket, sirup jagung tinggi fruktosa (SJTF) itu seringkali menjadi sorotan lo. Selain harganya yang relatif terjangkau, banyak yang mencari alternatif pemanis ini dengan harapan dapat berhemat. Namun, bagaimana dengan klaim bahwa SJTF itu cocok untuk diet? Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (SJTF)?

SJTF itu adalah pemanis cair yang terbuat dari pati jagung. Melalui proses enzimatik, glukosa dalam pati jagung diubah menjadi fruktosa, sehingga menghasilkan sirup dengan kandungan fruktosa yang tinggi. Tingkat kemanisannya yang signifikan itu menjadikannya pilihan yang populer lo dalam berbagai produk makanan dan minuman olahan.

Keunggulan Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (SJTF) Dari Segi Ekonomi

Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (SJTF) itu menawarkan beberapa keuntungan yang signifikan lo dari sudut pandang ekonomi, sehingga menjadikannya pilihan yang menarik bagi produsen makanan dan minuman, serta berimplikasi pada harga produk di pasaran bagi konsumen. Berikut ini adalah poin-poin utamanya:

Biaya Produksinya Lebih Rendah

Keunggulan yang pertama yaitu biaya produksinya itu lebih rendah ya. Jadi bahan baku utama dari SJTF itu adalah pati jagung lo, yang umumnya lebih murah dan lebih melimpah dibandingkan dengan sumber pemanis alami yang lainnya seperti gula tebu, madu, atau sirup maple. Dan proses produksi SJTF yang efisien itu juga berkontribusi pada biaya yang lebih rendah lo per unitnya.

Ketersediaannya Melimpah Dan Stabil

Keunggulan yang kedua yaitu ketersediaannya itu melimpah dan stabil ya. Jadi jagung itu merupakan komoditas pertanian yang diproduksi dalam skala besar lo di berbagai belahan dunia. Ketersediaan pasokan pati jagung yang stabil itu memastikan bahwa produsen SJTF dapat memenuhi permintaan pasar tanpa fluktuasi harga yang signifikan akibat kelangkaan bahan baku.

Masa Simpannya Lebih Panjang

Keunggulan yang ketiga yaitu masa simpannya itu lebih panjang ya. Jadi SJTF dalam bentuk cair itu umumnya memiliki masa simpan yang lebih lama lo dibandingkan dengan beberapa jenis pemanis alami, terutama dalam kondisi penyimpanan yang tepat. Hal ini bisa mengurangi risiko kerugian akibat produk kadaluarsa bagi produsen dan distributor.

Harganya Lebih Terjangkau Bagi Konsumen

Keunggulan yang keempat yaitu harganya itu lebih terjangkau bagi konsumen ya. Jadi karena biaya produksinya yang relatif lebih rendah, produk makanan dan minuman yang menggunakan SJTF sebagai pemanis itu seringkali dapat ditawarkan dengan harga yang lebih kompetitif lo kepada konsumen. Meskipun faktor lain juga mempengaruhi harga akhirnya, tapi penggunaan SJTF itu berpotensi menekan biaya dan membuat produknya menjadi lebih terjangkau.

Baca Juga : VCO Vs Mentega Vs Margarin Vs Minyak Sawit, Sehat Mana Untuk Goreng Makanan Harian?

SJTF Dan Diet: Mitos Atau Fakta?

Klaim bahwa SJTF itu cocok untuk diet perlu ditinjau dengan hati-hati ya. Meskipun fruktosa itu memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, tapi metabolisme fruktosa dalam tubuh itu berbeda lo. Fruktosa terutama dimetabolisme di hati, dan konsumsi secara berlebihan itu dapat dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan, termasuk peningkatan kadar trigliserida, resistensi insulin, dan penumpukan lemak di hati.

Beberapa penelitian itu menunjukkan bahwa asupan fruktosa berlebih, terutama dari minuman manis yang mengandung SJTF, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan lo dan risiko penyakit metabolik. Oleh karena itu, mengandalkan SJTF sebagai pilihan utama untuk diet itu sebaiknya dipertimbangkan kembali.

Manfaat SJTF Dalam Konteks Diet

Berikut ini adalah beberapa manfaat SJTF dalam konteks diet:

Indeks Glikemiknya Lebih Rendah Dibandingkan Glukosa

Manfaat yang pertama yaitu indeks glikemiknya itu lebih rendah dibandingkan glukosa ya. Jadi fruktosa, komponen utama dalam SJTF, memiliki indeks glikemik yang lebih rendah lo dibandingkan dengan glukosa. Ini berarti fruktosa tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis seperti glukosa. Bagi sebagian orang yang perlu mengontrol kadar gula darah, ini mungkin tampak sebagai keuntungan lo. Namun, perlu diingat ya bahwa beban glikemik (glycemic load), yang mempertimbangkan jumlah asupan itu juga penting lo. Konsumsi SJTF dalam jumlah besar itu tetap dapat memberikan dampak yang signifikan pada kadar gula darah dan kesehatan secara keseluruhan.

Rasa Manisnya Intens

Manfaat yang kedua yaitu rasa manisnya itu intens ya. Jadi SJTF itu memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi lo dibandingkan dengan gula pasir (sukrosa). Secara teoritis, ini berarti jumlah SJTF yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat kemanisan yang sama bisa lebih sedikit. Jika digunakan dalam jumlah yang sangat terbatas, maka potensi asupan kalori total mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan gula pasir dalam jumlah yang sama untuk rasa manis yang serupa. Namun, tantangannya itu adalah mengontrol jumlah asupan ini dalam produk olahan.

Baca Juga : Rekomendasi Mentega Dan Margarin Yang Rendah Kalori 2025, Cocok Untuk Diet

Rekomendasi Sirup Jagung Tinggi Fruktosa Yang Ada Di Supermarket

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi sirup jagung tinggi fruktosa yang ada di Supermarket, cocok untuk berhemat dan diet:

Produk	Volume	Harga	Keterangan
Choripdong Corn Syrup	700g	Rp54.900	Tersertifikasi BPOM, rasa manis stabil, cocok untuk minuman atau masakan
BEKSUL Corn Syrup	700ml	Rp48.800	Sirup jagung Korea, rendah kalori per porsi (281 kcal/100g)
CJ Foods Sirup Jagung Beksul	700g	Rp29.990	Halal, harga ekonomis, tekstur kental untuk bakery
Daesang Chung Jung One	700g	Rp45.000	Import Korea, komposisi HFCS 55% fruktosa (mirip gula biasa)
Cocopalm Sirup Jagung Fruktosa	1 Galon	Rp403.000	Untuk kebutuhan besar, cocok usaha makanan/minuman

Baca Juga : Pantangan Yang Harus Dihindari Kalau Kena Jantung Lemah, Ini Faktanya

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai rekomendasi sirup jagung tinggi fruktosa yang ada di Supermarket, cocok untuk berhemat dan diet.

Referensi:

Setyaningrum, Alvia Anggreini, Deandra Ardya R. Sutoyo, and Dominikus Raditya Atmaka. "Diet tinggi sukrosa dan fruktosa terhadap obesitas." Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) 6.3 (2020): 22-32.

Cangara, Muh Husni, et al. "Pengaruh Diet Tinggi Lemak dan Tinggi Fruktosa Serta Pemberian Karbon Tetraklorida Terhadap Kadar Prostate-Specific Antigen Pada Tikus." Indonesian Journal of Human Nutrition 8.2 (2021): 165-173.

Firdauzy, Nabilah Alifia, and S. Gz. "Dampak Buruk Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (High Fructose Corn Syrup/HFCS) Bagi Tubuh."

Rekomendasi Sirup Jagung Tinggi Fruktosa Yang Ada Di Supermarket, Cocok Untuk Berhemat Dan Diet

Artikel Lain